Bentuk-bentuk
persaingan :
Persaingan
ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah
konsumen
Persaingan
kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan, pendidikan, dst.
Persaingan
kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok
terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang mempunyai
kedudukan serta peranan terpandang.
Persaingan
ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini disebabkan krn
ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan lainnya.
Persaingan
dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :
Menyalrkan
keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif
Sebagai
jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa
medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing.
Sebagai
alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan berfungsi
untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan
kemampuannya.
Sebagai
alat menyaring para warga golongan karya (”fungsional”)
Hasil
suatu persaingan terkait erat dengan pelbagai faktor berikut ini ”
Kerpibadian
seseorang
Kemajuan
: Persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras dan memberikan
sahamnya untuk pembangunan masyarakat.
Solidaritas
kelompok : Persaingan yang jujur akan menyebabkan para individu akan saling
menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan sosialnya hingga tercapai keserasian.
Disorganisasi
: Perubahan yang terjadi terlalu cepat dalam masyarakat akan mengakibatkan
disorganisasi pada struktur sosial.
Kontraversi
(Contravetion)
Kontravensi
pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara
persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo von
Wiese dan Howard Becker ada 5 :
1.
yang
umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan
menghalang-halangi, protes, gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana
2.
yang
sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki
melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada
pihak lain, dst.
3.
yang
intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak lain
4.
yang
rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat.
5.
yang
taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.
Contoh
lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan diri dengan kekerasan, provokasi,
intimidasi, dst.
Menurut
Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :
a.
Kontraversi
generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang sudah mengalami
perubahan yang sangat cepat
b.
Kontraversi
seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.
c.
Kontraversi
Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas
dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan mereka di dalam lembaga
legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.
Tipe
Kontravensi :
Kontravensi
antarmasyarakat setempat, mempunyai dua bentuk :
1.
Kontavensi
antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity struggle)
2.
Kontravensi
antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat (intercommunity
struggle)
Antagonisme
keagamaan
Kontravensi
Intelektual : sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar belakang
pendidikan yang tinggi atau sebaliknya
Oposisi
moral : erat hubungannya dengan kebudayaan.
Pertentangan
(Pertikaian atau conflict)
Pribadi
maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri
badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya
dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga
menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.
Sebab musabab
pertentangan adalah :
·
* Perbedaan
antara individu
·
* Perbedaan
kebudayaan
·
* Perbedaan
kepentingan
·
* Perubahan
sosial.
Pertentangan
dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan
dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda bahwa akomodasi
yang sebelumnya telah tercapai.
Pertentangan
mempunyai beberapa bentuk khusus:
· Pertentangan
pribadi
· Pertentangan
Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya perbedaan antara
mereka yang menimbulkan pertentangan
· Pertentangan
antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan
· Pertentangan
politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu masyarakat,
maupun antara negara-negara yang berdaulat
· Pertentangan
yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan kepentingan yang
kemudian merembes ke kedaulatan negara
Akibat-akibat
bentuk pertentangan
a.
Tambahnya
solidaritas in-group
b.
Apabila
pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok tertentu,
akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok
tersebut.
c.
Perubahan
kepribadian para individu
d.
Hancurnya
harta benda dan jatuhnya korban manusia
e.
Akomodasi,
dominasi, dan takluknya salah satu pihak
Baik
persaingan maupun pertentangan merupakan bentuk-bentuk proses sosial disosiatif
yang terdapat pada setiap masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar